• +62831-5597-4110 (KSEI FEB UNDIP)
  • ksei.febundip@gmail.com

EKSYARTICLE – Potensi dan Tantangan dalam Pengembangan Sektor Pariwisata Halal di Indonesia

Sumber: cheria-travel.com

Pengembangan sektor pariwisata tampaknya tidaklah sulit bagi Indonesia yang memiliki keindahan alam dan kekayaan seni dan budaya. Selain itu, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi  bagi pendapatan negara serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Industri pariwisata diproyeksikan menyumbang devisa terbesar di Indonesia sebesar US$20 miliar pada tahun 2019. Pada tahun 2017, sektor pariwisata menghasilkan US$12,5 milyar devisa dari US$15,2 miliar total devisa yang dihasilkan Indonesia. (Sayekti, 2019)

Gaya hidup halal menjadi tren kebutuhan dunia. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim di dunia. Dimana negara Indonesia memiliki potensi pariwisata halal yang sangat besar. Dengan begitu, Indonesia dapat mengambil kesempatan tersebut melalui pengembangan pariwisata halal. Melalui strategi yang tepat, maka Indonesia dapat menjadikan sektor pariwisata halal menjadi lebih baik.

Kebutuhan wisatawan muslim  sesuai ajaran Islam yaitu Al Qur’an dan Hadits menjadi sebab munculnya wisata halal. Sehingga, konsep wisata halal merupakan aktualisasi konsep wisata berdasarkan nilai halal sebagai tolak ukur utama. Seluruh hal terkait pariwisata halal tidak terlepas dari sertifikasi halal sebagai acuannya.

Sebanyak 742 bahasa dan 17.100 pulau merupakan kekayaan serta keindahan alam sebagai potensi bagi negara Indonesia. Selain itu, Indonesia yang memiliki populasi 250 juta jiwa, adalah negara kepulauan terbesar dengan panjang 5.120 km dari barat ke timur dan 1.760 km dari utara ke selatan. Indonesia sendiri merupakan penduduk dengan populasi umat Muslim terbanyak (88% dari populasi) dan 12,7% muslim di dunia ada di Indonesia. (Ferdiansyah, Endyana, Rachmat, & Khadijah, 2020)

Gambar 1. Perbandingan Penduduk Muslim dan Non-Muslim di Indonesia

Sumber: (Ferdiansyah, Endyana, Rachmat, & Khadijah, 2020)

Total populasi muslim diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan wisatawan muslim dapat menjadi peluang bagi sektor pariwisata untuk mengembangkan wisata halal. Beberapa negara termasuk Indonesia mulai mengambil peluang tersebut dengan mengembangkan wisata halal di negaranya. Tempat wisata, agen perjalanan, restoran, hotel, ataupun segala hal yang terlibat dalam pariwisata diharapkan dapat terjun di wisata halal.

Sumber: (Satriana & Faridah, 2018)

Gambar 2. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Agam tahun 2015-2060

Peningkatan kesadaran masyarakat dalam menerapkan gaya hidup halal merupakan salah satu hal positif yang dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata halal. Selain itu, perkembangan digitalisasi dan semakin inovatifnya media informasi menjadi peluang untuk mengembangkan sektor ini. Dukungan dari pemerintah dalam pengembangan pariwisata halal melalui beberapa kebijakan dan sinergi dengan beberapa pihak menjadi hal yang tak terlewatkan. Peningkatan kualitas sektor pariwisata perlu menjadi perhatian agar berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional khususnya dalam mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan produktivitas negara.

Di samping potensi wisata halal yang dimiliki negara Indonesia terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, yaitu:

  • Pemasaran, hal ini tidak mudah dan menjadi salah satu tantangan dalam mengembangkan pariwisata halal. Pelayanan terhadap wisatawan non muslim dan memenuhi kebutuhan mereka tanpa berbenturan dengan konsep wisata halal menjadi hal yang memerlukan perhatian khusus.
  • Sosialisasi, belum banyaknya sosialisasi terkait wisata halal menyebabkan masih ada opini bahwa wisata halal bertujuan mensyariatkan destinasi wisata. Perlunya kehati-hatian dalam melakukan sosialisasi wisata halal terutama jika melibatkan pemengaruh (influencer) agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Oleh karena itu, wisata halal dapat menjadi kendala dalam sektor pariwisata. Tetapi, juga dapat menjadi peluang bisnis untuk menggunakan kreativitas dan fleksibilitas dalam melayani berbagai kebutuhan wisatawan muslim dan non muslim.

Implementasi pengembangan sektor pariwisata halal di Indonesia masih perlu dikelola melalui sinergi dari stakeholder terkait. Bentuk implementasi seperti bahan baku makanan dan minuman halal, fasilitas ibadah di tempat wisata merupakan kondisi yang secara nyata sudah ada, namun posisinya semakin dikuatkan dengan adanya pengembangan wisata halal. Nantinya hasil dari pengelolaan sektor ini dapat dilihat dan dirasakan oleh berbagai pihak.

Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi negara Indonesia yang memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, mayoritas penduduk Muslim yang dimiliki negara Indonesia juga menjadi keunggulan dalam mengembangkan pariwisata khususnya pariwisata halal. Di samping memiliki potensi yang baik, ada tantangan yang harus dihadapi dalam wisata halal di Indonesia. Diperlukan sinergi dan strategi yang tepat untuk memajukan pariwisata halal Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ferdiansyah, H., Endyana, C., Rachmat, H., & Khadijah, U. L. (2020). PENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL DI INDONESIA MELALUI KONSEP SMART TOURISM. Journal of Sustainable Tourism Research, 31.

Satriana, E. D., & Faridah, H. D. (2018). HALAL TOURISM: DEVELOPMENT, CHANCE AND CHALLENGE. Journal of Halal Product and Research, 33-34.

Sayekti, N. W. (2019). STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL DI INDONESIA. Kajian, 163.

Leave your message